Kamis, 07 Maret 2019

Peternak Ayam Rakyat Terimpit

Harga jual ayam hidup sering jatuh dibawah ongkos produksi. Peternak berharap segera ada langkah.
Data Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat atau Pinsar Indonesia menyebutkan, harga rata-rata bulanan ayam hidup dibawah ongkos produksi terjadi di 21 bulan dari total 38 bulan sejak Januari 2016. Artinya, harga jual diatas harga pokok produksi hanya terjadi di 17 bulan sisanya.
Enam bulan terakhir, harga rata-rata ayam hidup turun dari Rp 19.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 17.373 per kg. Ketidakseimbangan pasokan dan permintaan dinilai menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas.
Terkait hal itu, para peternak unggas rakyat yang tergabung dalam Pinsar Indonesia, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), dan Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) berunjuk rasa di kawasan Monas Jakarta, Selasa (5/3/2019). Mereka meminta pemerintah melindungi usaha peternakan rakyat, menurunkan harga sarana prasarana produksi khususnya pakan dan bibit, serta mengendalikan pasokan bibit dan produksi ayam hidup.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat, pada awal Oktober 2018, harga daging ayam Rp 33.600 per kg, sementara awal Maret 2019 Rp 32.100 per kg. Padahal, harga acuan sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018 ditetapkan Rp34.000 per kg di tingkat konsumen dan Rp 18.000-Rp 20.000 di tingkat peternak.
Sekretaris Jenderal GOPAN Sugeng Wahyudi menyebutkan, saat ini harga jual ayam di tingkat peternak rata-rata Rp 15.000 per kg. Di sejumlah daerah, seperti Indramayu, harganya Rp 14.000 per kg. Padahal, ongkos produksinya sekitar Rp 19.300 per kg.
Sekitar 70 persen pembentuk harga daging ayam ditingkat peternak berasal dari komponen pakan. Namun, harga pakan terua naik. Sepanjang tahun 2018, harga pakan naik 6 kali dengan total kenaikan Rp 850 per kg.
Secara terpisah, penasihat Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman berpendapat, harga pakan ternak sudah turun dari Rp 7.600 per kg pada akhr 2018 menjadi Rp 7.100- Rp 7.200 per kg. Penurunan itu terutama dipengaruhi turunnya harga jagung dari Rp 6.500 per kg menjadi Rp 4.800 per kg.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya akan memanggil pengusaha pakan dan peternakan skala besar pekan ini untuk mencari solusi. "Saat ini, (petani) jagung sedang panen, artinya harga jagung turun sehingga harga pakan juga harus turun," ujarnya.
Selain soal harga pakan, Kementerian Pertanian juga akan membahas pasokan bibit untuk mengendalikan produksi ayam. (JUD)

Rabu, 06 Maret 2019

Pelaku Usaha Keberatan Atas Besarnya Pajak dari Pemerintah

Menurut Wijatmoko, para pelaku usaha memiliki alasan tersendiri sehingga tidak dapat menyelesaikan kewajiban perpajakannya. Di sisi lain, Apindo Riau pun tetap menampung aspirasi dari pelaku usaha yang merasa keberatan atas aturan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan ia mencontohkan, pelaku usaha yang bergerak pada sektor kuliner dan makanan, mengeluhkan pajak yang dibebankan terhadap mereka terlalu besar sehingga berdampak langsung terhadap penjualan.
"Terlalu besar pajak untuk makanan, sehingga menurunkan daya beli masyarakat," katanya.
Bapenda menetapkan pajak makanan di restoran sebesar 10 persen dari harga jual produk. Keluhan dari pelaku usaha restoran kata Wijatmoko, persentase tersebut terlalu besar dan berdampak terhadap melemah daya beli konsumen (masyarakat). "Sedangkan pelaku usaha di samping itu juga harus menuntaskan kewajiban (bayar pajak, red) mereka," terangnya.
Apindo pun menilai, pajak 10 persen terhadap makanan yang terlalu tinggi ini sama sekali tidak memacu tumbuh kembang industri kulner dan makanan. Atas dasar itu, Pemko Pekanbaru melalui Bapendanya, agar segera mengevaluasi pajak sebesar 10 persen tersebut. "Karena pada dasarnya melemahnya daya beli masyarakat ini membuat industrinya tidak tumbuh dan berkembang," jelasnya. (dri)

Prabowo Sampaikan Keyakinannya

Sambutan yang diterima saat safari ke daerah membuat para kandidat peserta Pemilihan Presiden 2019 semakin yakin menghadapi pemungutan suara pada 17 April mendatang. Kegakinan inj disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Jawa Timur.
Saat melihat antusiasme warga yang menyambutnya di Gresik, Jawa Timur, Senin (25/2/2019), Prabowo mengatakan, melihat antusiasme kalian seperti ini, ini memberi tanda 17 April nanti kita bisa menang."
Saat di Gresik, Prabowo mengatakan, sebenarnya ia cukup lelah setelah pada hari Minggu mengikuti serangkaian kegiatan di Mojokerto, Jombang, dan Lamongan.
Kemudian, sebelum tiba di Gresik, kemarin Prabowo berziarah ke Makam KH Raden As'ad Syamsul Arifin di Situbondo, bersilaturahmi ke Ponpes Salafiah Syafiyah Sukorejo Situbondo dan Ponpes Sidogiri, Pasuruan. "Tetapi, melihat semangat kalian, itu sumber semangat dan energi baru bagi saya," katanya.
Prabowo meyakini, seluruh rakyat Indonesia sudah pintar dalam memilih pemimpinnya. Ia juga percaya bisa melakukan perubahan besar bersama rakyat. "Kemenangan kita nanti adalah kemenangan seluruh rakyat," ucapnya.
Guna mewujudkan kemenangan itu, Prabowo meminta kepada warga yang hadir pada pertemuannya itu agar mengajak kerabat dan saudara bahwa sudah saatnya tahun ini rakyat mengambil alih kedaulatan sendiri. Caranya yakni dengan mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
Pada selasa ini, Prabowo akan mengunjungi sejumlah ponpes di Madura. Kunjungan ini, menurut dia, dilalukan untuk mempererat tali silaturahmi. (ACI/IKI))

Dana Desa Bukan Dari Jokowi

Pengucuran dana desa bukanlah keinginan dan kebijakan pemerintahan pemerintahan Jokowi, tapi adalah amanat Undang Undang tentang Desa yang disahkan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tanpa UU tersebut, dana desa tidak bisa dikucurkan.
"Dana desa yang dialokasikan Rp 1 miliar per desa adalah amanat dari Undang-Undang Desa yang disahkan tahun 2013, di era pemerintahan SBY," tegas ekonom Rizal Ramli kepada wartawan di Jakarta, senin (25/2).
Undang-undang desa tersebut jelas Rizal Ramli, diperjuangkan oleh asosiasi-asosiasi kepal desa, terutama parade Nusantara dengan ketua umumnya Sudir Santoso dan Ketua Dewan Pembina Rizal Ramli sendiri yang diperjuangkan sejak tahun 2011.
"Kemudian pembahasan undang-undang tersebut banyak dibantu oleh ketua DPR Marzuki Alie ketika itu," ungkap Rizal Ramli.
Rizal Ramli yang juga bekas Menko Kemaritiman Pemerintahan Jokowi tersebut menilai bahwa selama 4 tahun pemerintahan yang dipimpin Jokowi sekarang ini, tebaran optisme Jkowi makin lama semakin memudar. Bahkan dalam banyak hal harapan akan kehidupan yang lebih baik makin memudar.
"Ekonomi stagnan 5 persen, daya beli masyarakat merosot, pengurangan angka kemiskinan terendah sejak reformasi. Joko Widodo hanya mengurangi 450 orang miskin per tahun. Bandingkan dengan di era Presiden Gus Dur yang berhasil menurunkan kemiskinan 5,05 juta orang pertahun, Habibie 1,5 juta orang per tahun, Mega 570 orang pertahun dan SBY 840 orang per tahun," ungkap Rizal Ramli.
Rendahnya penurunan kemiskinan di masa Presiden Widodo dinilai Rizal Ramli karena garis ekonominya yang meninggalkan Trisakti, terutama karena kebijakan impor yang ugal-ugalan dan penghapusan subsidi listrik 450 VA dan 900 VA.
"Ini sangat memukul daya beli golongan menengah bawah dan di tambah pula risiko makro ekonomi Indonesia semakin meningkat selama 2 tahun terakhit. Boro-boro kedaulatan pangan tercapai, yang terjadi justru impor ugal-ugalan yang sangat merugikan petani," tegas Rizal Ramli.
Begitu juga kata Rizal Ramli di bidang kedaulatan keuangan. Boro-boro kedaulatan keuangan yang tercapai, justru utang yang semakin besar dengan yield yang merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Risiko makro ekonomi Indonesia meningkat 2 tahun terakhir dalam bentuk defisit neraca perdagangan (-8,57 USD tahun 2018) dan defisit transaksi berjalan (-9,1 milyar dolar AS pada quartal 4 2018). Ini defisit neraca transaksi berjalan yang paling parah atau terbukti sejak 4,5 tahun terakhir.
"Kegagalan Jokowi untuk mencapai kedaulatan pangan dan kedaulatan keuangan terjadi karena tidak ada tidak ada konsistensi antara tujuan strategi kebijakan dan personalia. Tujuan untuk mencapai swasembada pangan dikhianati dengan impor ugal-ugalan dan penunjukan pejabat yang doyan rente," tegas Rizal Ramli.
Demikian juga dalam hal tujuan kemandirian keuangan, dikhianati dengan kebijakan pinjaman luar negeri yang jorjoran dan menunjukkan pejabat keuangan yang doyan memberikan yield import beli tertinggi yaitu 2-3% diatas negara yang ratingnya lebih rendah dari Indonesia seperti Filipina dan Vietnam. (sam)

Selasa, 05 Maret 2019

Infrastruktur Lintas Sumatera Memprihatinkan

Kondisi Jalan Lintas Sumatera rute Palembang-Jambi memprihatinkan. Sejumlah ruas jalan rusak sedang hingga berat. Waktu tempuh perjalanan meningkat karena macet panjang. Rusaknya jalan juga jadi penyebab kecelakaan yang merenggut korban jiwa.
Senin (25/2/2019), Suratman (47) sedang menunggu bantuan. Truk yang ia kemudikan terperosok di bahu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Palembang. Sejak subuh, ia berupaya mengeluarkan truk bermuatan 23 ton minyak kelapa sawit mentah (CPO), tetapi tak berhasil.
Kondisi Jalinsum, terutama yang menghubungkan Palembang-Jambi, berlubang dan bergelombang hampir di semua ruas. Kondisi itu terjadi sejak empat bulan lalu.
Di sejumlah titik ruas jalan, debu pekat mengganggu pengendara. Di bahu jalan, banyak tumpukan tanah bekas galian.
Rabu (13/2), kecelakaan terjadi di Lubuk Karet, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin. Akibatnya, 3 orang tewas dan 10 orang luka-luka. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuasin Supriyadi mengatakan, kecelakaan kerap terjadi di Jalinsum ruas Palembang-Jambi. Selain jalan rusak, juga ada tikungan tajam di beberapa ruas jalan. Jalan sangat sempit dibandingkan jumlah kendaraan yang lewat. Ia berharap jalan dilebarkan untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan.
Sabtu (23/2), Kompas menyusuri Jalinsum dari Palembang-Bayung Lencir sejauh 138 kilometer. Beberapa ruas jalan tampak rusak parah, terutama di Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir.
Kompas menyaksikan, dua truk terguling sehingga terjadi kemacetan sekitar 7 kilometer. Untuk mencapai Kecamatan Bayung Lencir perlu waktu 7 jam. Padahal normalnya hanya 4 jam. Jalinsum merupakan jalur strategis dan jadi akes utama pengangkutan komoditas seperti karet, sawit, kayu, dan CPO.
Kepala Dinas Perhubungan Musi Banyuasin Pathi Ridwan mengatakan, pemda, perusahaan, fan masyarakat sekitar memperbaiki jalan secara swadaya. Lubang jalan ditambal dengan batu agregat. "Kami sangat berharap jalan segera diperbaiki," katanya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Palembang V Syaiful Anwar menjelaskan, dari 390 kilometer panjang jalan Jalinsum yang menghubungkan Sumsel-Jambi dan Sumsel-Lampung sekitar 15 persen rusak. Hal ini akibat muatan kendaraan yang melebihi kemampuan jalan serta drainase tertutup oleh pembangunan warga di bahu jalan. Akibatnya, air hujan menggenangi dan merusak jalan.
Untuk perbaikan sejumlah ruas Jalinsum tahun 2019, dianggarkan dana Rp 1,4 triliun. (BAM)

Senin, 04 Maret 2019

Guru Mogok Mengajar Lagi

Tunjangan tahun lalu untuk perbaikan penghasilan, lauk pauk, dan insentif sebanyak 1.065 guru SMA/SMK di Mimika belum juga dibayarkan hingga Senin (25/2/2019).
Mogok guru SMA dan SMK di seluruh Kabupaten Mimika kembali terjadi, Senin (25/2/2019). Mereka akan mengajar lagi setelah dipastikan menerima pembayaran tunggakan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP), uang lauk pauk (ULP), dan insentif tahun anggaran 2018, yang totalnya Rp 22,5 miliar untuk 1.065 guru.
Sebelumnya, mogok guru di seluruh Mimika terjadi sepekan pada Oktober 2018. Saat itu, 8.380 siswa tak bisa mengikuti kegiatan belajar.
Dari pantauan kemarin, mogok ditandai unjuk rasa sekitar 500 guru yang berjalan kaki dari dua sekolah ke Lapangan Timika Indah. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Mimika segera membayar tunggakan TPP, ULP, dan insentif bagi 1.065 guru tersebut.
Koordinator Aliansi Guru Bersatu SMA dan SMK Kabupaten Mimika, Erlince Gobai, yang ditemui di lokasi menegaskan, para guru hanya mengajar siswa kelas tiga karena sedang bersiap menghadapi ujian nasional, Maret 2019.
"Kami tak akan mengajar siswa kelas I dan II hingga Selasa ini. Jika hingga Rabu (27/2) belum ada jawaban dari Pemprov Papua dan Pemkab Mimika, kami akan melanjutkan aksi mogok mengajar," ujarnya.
Kondisi itu membuat ketiadaan aktivitas belajar di 19 SMA dan 24 SMK di Kabupaten Mimika. Para siswa kembali pulang sekitar pukul 07.00 WIT.
Sebanyak 1.065 guru yang mogok kemarin terdiri dari 304 guru berstatus aparatur sipil negara dan 761 honorer.
Besaran uang lauk pauk per guru Rp 770.000 per bulan. TPP guru di wilayah kategori kota Rp 1,5 juta per bulan, kategori pinggiran kota Rp 1,6 juta per bulan, dan jauh Rp 2 juta per bulan. Adapun insentif bagi guru honorer dari kategori kota, pinggiran, dan jauh nilainya sama dengan TPP.
Kemarin, para guru menggelar orasi dan membaca puisi tentang nasib guru di Lapangan Timika Indah. Aksi damai yang diikuti wakil guru dari seluruh SMA/SMK itu berakhit di Bundaran Timika Indah sekitar pukul 11.00 WIT.
Ditemui di Mimika, Uskup Timika Mgr John Philip Saklil mengatakan, mogoknya para guru seperti di Mimika bisa mengancam masa depan para pelajar di Papua.
"Pemprov Papua dan Pemda Mimika jangan saling melempar tanggung jawab. Para guru hanya meminta haknya. Sebab, mereka sudah melaksanakan kewajibannya mengajar para siswa," tutur John.
Sikap Pemprov Papua dan Pemkab Mimika yang tak berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia akan menyebabkan dunia pendidikan di Papua tak berjalan optimal. Padahal, sumber anggaran yang ditetapkan Pemda mencapai triliunan rupiah setiap tahun.
April 2018, DPRD menetapkan APBD Kabupaten Mimika Rp 2,8 triliun. Jumlah penduduk di daerah ini 205.591 jiwa, berdasarkan data BPS 2018.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua Protasius Lobya berharap para guru yang mogok mengajar menghentikan aksinya. "Pemprov Papua akan membayar tunjangan tahun 2019, Maret ini," ujarnya.
Akhir tahun 2018, para wakil guru sudah diterima DPRD, bahkan juga diterima bupati. Namun, tuntutan guru belum juga diwujudkan. (FLO Kompas)

Minggu, 03 Maret 2019

Sandiaga Uno Bakal Ziarah ke Makam SSK II

Calon wakil presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno bakal berkunjung ke Riau, 3-4 Maret 2019 mendatang. Kunjungannya sekaligus menyinggahi kabupaten Siak.
Ketua DPC Gerindra Siak Sutarno mengatakan, Sandiaga Uno melakukan safari politik ke Rumbai Pekanbaru, Dumai dan Rokan Hilir. Selain itu, pria kelahiran Rumbai Pekanbaru itu juga akan berkunjung ke kabupaten Siak.
"Rencananya nanti di Siak berkunjung ke istana Siak, salat dhuha di mesjid Syahabuddin dan ziarah ke makam Sultan Syarif Kasim II," kata dia, Rabu (27/2).
Sutarno menerangkan, kegiatan Sandiaga Uno di Siak berbeda dengan kunjungan di daerah lain. Jika di daerah lain Sandiaga Uno senang blusukan ke pasar-pasar maka di Siak agenda blusukan tidak ada dalam rencana.
"Karena menghemat waktu, jadi siang dia berangkat ke Dumai," kata dia.
Sutarno menerangkan, Sandiaga tiba di kabupaten Siak melalui Perawang dari Rumbai Pekanbaru pada Minggu 3 Maret 2019 pagi. Tiba di Pekanbaru dari Jakarta, Sandiaga beserta rombongan langsung menuju Komplek Chevron di Rumbai Pekanbaru.
"Di Rumbai ada beberapa kegiatan. Setelah itu baru menuju Siak lewat Perawang," kata dia.
Setelah sampai di Siak, Sandiaga bakal Salat duha di mesjid Syahbudin, kemudian berziarah ke makam Sultan Syarif Kasim II. Setelah itu Sandiaga akan berdialog dengan masyarakat di Lapangan Siak Bermadah, Kota Siak Sri Indrapura," kata dia.
Setelah dari Siak, dia dan rombongan menuju ke Dumai melalui Sungai Pakning-Bengkalis.
"Dalam perjalanan ini ia singgah di persawahan Sabak Auh untuk menyapa warga," tutupnya. (myo)

Agenda di Riau
- Minggu (3/3) berangkat dari Jakarta menuju Pekanbaru
- Sampai di Pekanbaru, Sandi beserta rombongan menuju Rumbai Komplek Chevron
- Pukul 08.30 WIB, Sandi akan menuju Siak dari Pekanbaru.
- Salat Dhuha di Masjid Syahbudin di Siak sekitar pukul 09.45 WIB.
- Berziarah ke Makam Sultan Syarif Kasim tepatnya di samping Mesjid Syahbudin.
- Berkunjung ke Istana Siak.
- Pukul 10.30 WIB berdialog dengan warga di Lapangan Siak Bermadah.
- Melakukan perjalanan menuju Dumai, sebelum ke kota Dumai via Sei Pakning Bengkalis.
- Singgah di persawahan daerah Sabak Auh, Kabupaten Siak.

Sabtu, 02 Maret 2019

Prabowo Janji Tak Akan Perkaya Diri dan Kroni

Prabowo Subianto bersedia menjadi calon presiden karena merasa bertanggung jawab dan ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Dia bersumpah tidak akan memperkaya diri dan kroninya jika menjadi presiden.
Sumpah tersebut diucapkan di depan para ulama dan sekitar seribu simpatisan dalam acara Silaturahmi Habaib dan kiai-kiai pondok pesantren yang digelar di kediaman KH Abdullah Syaukat Siroj, Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Tuan rumah acara ini merupakan anggota majelis keluarga Pondok Pesantren Sidogiri.
"Kami mencalonkan diri dan bersedia dicalonkan karena merasa ikut bertanggung jawab dan ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Saya bersaksi, bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno maju untuk menjadi presiden dan wakil presiden tidak ada niat untuk mencari kekayaan pribadi," kata Prabowo disambut tepukan dan suara riuh simpatisan yang sebagian besar kaum perempuan, Senin (25/2).
Ia juga menegaskan tak aka memperkaya keluarga, kerabat serta koleganya. Ia berjanji akan mengembalikan kekayaan negara untuk rakyat.
"Saya bersumpah di hadapan para habaib, ulama, di hadapan seluruh rakyat Indonesia, tidak ada niat sedikitpun untuk memperkaya diri atau keluarga atau kerabat atau kawan-kawan saya. Tidak ada niat. Kami hanya ingin menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia. Kami hanya ingin mengembalikan kekayaan Indonesia ke tangan rakyat Indonesia. Itu tujuan kami," tegasnya berapi-api.
Pidato Prabowo ini disambut teriakan dari para pendukung. "Hidup Pak Prabowo!" Prabowo Presiden!" Acara silaturahmi ini dihadiri sejumlah kiai pengasuh pondok pesantren di Pasuruan dan para habaib. Antara lain KH Abdullah Syaukat Siroj dan KH Fuad Noerhasan selaku anggota majelis keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Habib Abu Bakar Assegaf, KH Zaini dari Pondok Pesantren Besuk dan ulama lainnya.
Acara ini dihadiri seribu lebih simpatisan dari unsur muslimat, santri dan sejumlah sayap partai seperti PIRA, PPIR serta para kader. Hadir pula simpatisan dari FPI hingga Koalisi Nasional Prabowo Presiden. (dtc)

Prabowo Terima Dukungan Purnawirawan TNI-Polri

Dukungan itu diberikan kepada Prabowo dalam sebuah kegiatan deklarasi ribuan purnawirawan TNI-Polri di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Rabu (27/2).
Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan bahwa dukungan purnawirawan Daerah Istimewa Yigyakarta (DIY) tersebut semakin menambah semangat untuk berjuang memenangkan Pilpres 2019.
"Saya semakin dapat kekuatan. Kami ini dan para purnawirawan ini seharusnya sudah istirahat untuk jenderal-jenderal semacam ini, apalagi yang mau dicari, bintang empat dan bintang tiga juga tanda kehormatan sudah didapat. Tapi mereka dan kita tidak rela melihat negara ini dalam keadaan tidak benar, maka mereka ini ikut berjuang," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga.
Prabowo menuturkan, para purnawirawan yang mendukungnya itu adalah orang-orang yang menggembleng dirinya saat masih aktif di TNI.
Ia mengatakan, sikap tegas yang ia dapat dari para purnawirawan tersebut membentuk karakter positif dalam dirinya.
"Merekalah yang dulu menggembleng saya, mereka yang pernah mendidik saya yang memarahi saya sehingga saya dapat berdiri di sini. Saya bukan siapa-siapa tanpa mereka," tutur Prabowo.
Selain ribuan purnwirawan TNI-Polri, hadir juga alumni Universitas se-DIY dan relawan emak-emak se-DIY.
Melihat dukungan yang diberikan, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan jika dukungan yang ia terim lahir dari berbagai kalangan. (kompas.com)

Selasa, 26 Februari 2019

Biayai atau Tutup Saja PPLP/PPLM!

Nasib PPLP/PPLM sangat miris. Para atlet yang harusnya dijaga asupan gizi, kalori, kini terpaksa makan mie instan. Pihak katering tak lagi memasok makanan karena sudah 40 hari tak dibayar.
Kondisi ini berawal dari hilangnya anggaran PPLP/PPLM di APBD Riau 2019. Sebelumnya, anggaran "pabrik atlet" ini ada di Dispora Riau. Namun pada APBD 2019, tak ada lagi alokasi dana untuk PPLP PPLM.
Para atlet dan pelatih PPLP/PPLM pun gerah. Mereka mendatangi Dispora Riau dan Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi. Apalagi, sempat beredar kabar "pabrik atlet" Riau itu akan dilikuidasi karena tak ada dana.
Saling menyalahkan lalu mulai terdengar. Dispora menyebut sudah mengajukan di R-APBD namun dicoret. Sedangkan Sekdaprov menyalahkan Dispora karena alpa memasukkan anggaran PPLP/PPLM, dan minta Dispora menggunakan prioritas agar PPLP/PPLM tetap berjalan. DPRD? Mereka anteng saja.
Akhirnya, Sekdaprov berinisiatif menggunakan "sedikit" dana CSR Pemprov Riau untuk membiayai PPLP/PPLM, itupun hanya untuk tiga bulan ke depan. Begitu pula Dispora, akan memprioritaskan pembiayaan PPLP/PPLM. Hanya untuk tiga bulan, terhitung dari Januari lalu.
Namun kini baru Februari, dan para atlet sudah tidak makan. Padahal, mereka sedang bersiap menghadapi Popnas 2019 di Papua, Oktober 2019. Para pelatih pun mengaku tidak bisa memaksa atlet latihan. "Bisa mati anak orang, mereka tidak makan."
Puluhan pelatih ini sudah menghadapi Kepala Dispora Riau, Doni Aprialdi, Senin (18/2) lalu. Namun Doni angkat tangan, dan mempersilahkan para pelatih mengadu ke Sekdaprov. Hasilnya? Belum ada!
Koordinator pelatih PPLP/PPLM, Hasnor, Selasa (19/2) mengatakan, mereka disuruh menunggu dua hari sementara Dispora dan Sekdaprov membahas hal ini. "Kami di suruh nunggu informasi dari Dispora. Sementara untuk makan minum atlet tidak ada. Atlet dusuruh puasa mungkin oleh pemerintah," papar pelatih atletik Riau ini.
Ini kisah memalukan. Entah bagaimana ceritanya, eksekutif dan legislatif Riau alpa memasukkan dana "pabrik atlet" Riau di APBD 2019. Sama sekali tak ada, nol!
Padahal, para atlet dan pelatih setiap hari berlatih keras untuk mengharumkan Riau di regional, nasional, dan membela Indonesia di internasional. Namun bagi para eksekutif dan legislatif Riau, mungkin anggaran perjalan dinas jauh lebih penting daripada mencetak atlet.
Apapun alasannya, kondisi ini tak lazim. Pemprov dan DPRD Riau tak usah mencla-mencle. Lanjutkan membiayai PPLP/PPLM atau tutup saja sekalian! Daripada menyiksa atlet dan pelatih yang berjuang demi nama daerah bahkan negara, namun mereka tak diberi makan. Itu keterlaluan!

Prabowo Siap Adu Gagasan di Debat

Demi menyambut debat, Prabowo terlihat mengurangi kegiatannya di hadapan publik pada Sabtu (16/2).
Prabowo berdiskusi dengan beberapa pakar dirumahnya di Hambalang, Bogor. Di tempat yang sama, dia juga menggelar acara senam pagi bersama sekitar 1.000 perempuan sukarelawan.
Seusai bersenam pagi, Prabowo sempat berpesan kepada para sukarelawannya untuk turut berjuang dalam Pilpres 2019. Salah satunya adalah datang ke tempat pemungutan suara untuk mencoblos dan kemudian mengawal suara itu. Mudah-mudahan dengan senam ini kami semua semakin rileks," ujar penggagas acara, Muchlido Apriliast.
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga UNO, Sudirman Said, menyatakan, Prabowo telah siap menyambut debat hari ini. Prabowo sudah menguasai tema-tema yang ada. Beberapa tema itu sudah tertuang dalam bukunya, Paradoks Indonesia. "Tim hanya update perkembangan terbaru," kata Sudirman.
Sudirman Said mengatakan, inti dari konsep Prabowo adalah swasembada pangan, air, dan energi. "Jika mengacu strategi, Prabowo akan mengangkat isu swasembada pangan, energi, kemudian infrastruktur," katanya.
Sudirman menuturkan, cawapres pendamping Prabowo, yaitu Sandiaga Uno, aktif terlibat dalam persiapan debat hari ini. Ia ikut berdiskusi dengan tim BPN dan para ahli.
Namun, Sudirman belum bisa memastikan kehadiran Sandiaga pada debat hari ini.

Kisah Yusuf Makan Sepiring Berdua Dengan Prabowo di Hutan

Air mata Muhamad Yusuf (65) meleleh saat bertemu dengan Prabowo Subianto, mantan komandannya. Tak lama kemudian, purnawirawan angkatan darat itu langsung memeluk Prabowo yang berdiri didepannya.
Keduanya nampak berbicara sejenak di tengah ratusan massa yang menyambut Prabowo di GOR Majapahit, Mojokerto pada Minggu (24/2) kemarin. "Semoga bapak menjadi presiden, saya dukung bapak," kata Yusuf sambil meneteskan air mata.
Prabowo terlihat menenangkan bawahannya itu dan memeluknya dengan erat.
"Terimakasih atas doanya," bisik sang jenderal. Ya, Yusuf sengaja datang ke Mojokerto karena ingin bertemu dengan Prabowo. Dia juga berkeliling untuk meyakinkan kawan-kawannya agar memilih Prabowo menjadi presiden.
"Begitu saya tahu jadwalnya langsung ke sini, saya kemarin dari Banyuwangi," kata pria yang kini tinggal di Bandung itu kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Senin (25/2).
Yusuf mengaku lama menjadi bawahan Prabowo. Dia mengenal atasannya itu saat pangkatnya masih perwira menengah.
"Karena beliau saya bangga dan semoga menjadi Presiden," tambahnya.
Yusuf bercerita, dia mendampingi Prabowo sejak bertugas di timor leste puluhan tahun yang lalu.
Menurut dia, Prabowo adalah seorang atasan yang peduli dan perhatian dengan bawahannya.
Yusuf masih ingat ketika dia harus makan sepiring berdua, di tengah hutan, wilayah Viqueque, Timor Leste. "Waktu itu kami makan sepiring berdua, saya pertama nggak mau. Tapi Pak Prabowo ngotot memerintah saya harus makan," tandasnya.
Yusuf juga masih ingat bagaimana Prabowo pernah bertempur di Mapenduma menghadapi pemberontak di Papua. Ketika itu, dia bersama Prabowo mengejar para pemberontak untuk merebut sandera.
Meski diberondong tembakan dari atas bukit, Prabowo bersama anak buahnya tetap nggak gentar untuk mengejar.
"Kita kontak tembak di hutan, Pak Prabowo juga ikut bertempur waktu itu," tambahnya lagi.
"Beliau memimpin langsung. Sebagai komandan dia tidak hanya duduk di kursi, tapi beliau di lapangan. Kalau orang berbicara tidak benar saya nggak percaya. Karena saya puluhan tahun bersama beliau. Hidup mati bersama beliau," pungkasnya.

Al Nyanyi 'Hadapi dengan Senyum' di Depan Rutan

Sidoarjo - Ada suasana berbeda di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, ketika Al Ghazali menjenguk ayahnya, Ahmad Dhani Prasetya, Kamis (21/2). Sambil memainkan gitar, anak sulung Dhani itu mengajak awak media bernyanyi bersama lagu Dewa yang berjudul Hadapi Dengan Senyum.
Gitar yang dipakai Al merupakan pinjaman dari seorang warga yang rumahnya dekat dengan Rutan Medaeng. Al menyanyi tepat di depan pintu Rutan Medaeng, usai menjenguk ayahnya sekira pukul 11.59 WIB.
Meski berwajah lelah, Al terlihat puas usai menemu Ahmad Dhani. "Ya walaupun ayah terzalimi karena ditahan, tetapi saya bangga pada ayah. Ia tetap kuat dan sabar," ujarnya.
Apa pesan Ahmad Dhani? "Ayah berpesan untuk terus memperjuangkan keadilan dan meneruskan perjuangan ayah. Ia juga berpesan kepada keluarga untuk tetap kuat, tegar, dan sabar," jawabnya.
Al mengaku tidak membawa apa-apa saat berkunjung. "Hanya bawa doa saja," jawabnya singkat.
Selanjutnya, pemuda yang bernama lengkap Ahmad Al Ghazali itu meninggalkan rutan menumpang mobil Toyota Innova warna hitam. Sebelumnya, Al tiba di Rutan Medaeng menggunakan mobil Mercedes. Ia mengenakan kaus warna putih bergambar Ahmad Dhani bertuliskan My Hero. Dia juga menggunakan kacamata warna hitam dan berpeci. (tribunjatim/kuh)

Senin, 25 Februari 2019

Sandiaga Uno dan Snickers

Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi calon wakil presiden peserta Pemilu 2019, sering memakai sneakers dalam kesehariannya. Menurut Sandiaga, sneakers menjadi tuntutan dari gaya hidup yang mobilitasnya kian tinggi.
"Secara fungsional saja, gampang pakainya, gampang ngelepasnya, apalagi kalau untuk shalat, nyaman dipakainya, apalagi kalau masuk blusukan ke kampung-kampung di DKI dulu, dan sekarang keliling Indonesia. Ya, sangat dimudahkan kalau pakai sneakers," ujarnya.
Sandiaga juga menaruh perhatian pada produksi sneakers lokal. "Saya juga mendukung salah satu produk OK OCE, yaitu UKM dengan merek 910-Nineteen," tutur Sandi yang diwawancarai Sabtu (23/2).
Pada merek 910, Sandiag juga ikut membantu mendesain edisi khususnya. Dia senang karena merek itu kini makin dikenal. Ia berharap dengan kemunculannya berbagai merek sneakers produksi lokal, akan ada merek Indonesia yang mendunia nantinya.

Prabowo Subianto, Tempat Kediaman dan Kesehariannya

Bapak Prabowo Subianto memiliki rumah dan lahan yang sangat luas di Desa Bojongkoreng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Luasnya ditaksir lebih dari 4 hektar. Dari depan, ada gerbang kayu setinggi 2,5 meter.
Di kanan-kiri gerbang kayu itu ada pagar tembok. Dari gerbang itu, ada jalan menanjak sekitar 500 meter.
Di dalam, selain rumah induk terdapat helipad, lapangan gembala luda, istal, kandang kambing hingga lahan pertanian seperti pisang, cabe, tomat dan semacamnya.
Entah berapa jarak dari rumah induk ke gerbang. Prabowo lebih suka naik mobil dibanding helikopter bila tak buru-buru. Meski naik mobil, Prabowo suka menyapa warga.
Bapak Prabowo dikenal sebagai orang ramah oleh warga sekitar, kalo lewat suka dadah-dadah. Kalo kuda deket rumahnya diatas, kalo bebek di bawah, dekat tempat diklat drum band.
Di komplek area rumah Pak Prabowo terdapat klinik yang lengkap dengan rawat inap, dibuka 24 jam, dan dokternya ganti-gantian. Klinik itu gratis untuk warga yang ingin berobat.
Di kompleks itu, ada juga peternakan sapi, bebek dan kambing. Tempatnya pisah-2. Menurut petugas yang menjaga disana jumlah bebeknya ada ribuan, kambing juga banyak banget, sapi 600 an, kuda nggak tahu pasti berapa jumlahnya saking banyaknya. Untuk proses peternakannya Pak Prabowo mempekerjakan warga setempat sehingga menghasilkan susu kambing dan susu sapi. Ada rasa strawberry, kopi, buah-buahan. Ada juga campuran susu sapi sama kambing, susu kambinv Otawa.
Hasil produksinya tidak diperjual-belikan, tetapi diberikan gratis kepada masyarakat sekitar, murid-murid sekolah di sekitar Bojongkoreng dan guru-gurunya. Pegawai dapat tiap hari, masyarakat tiap minggu.
Kalau nyediain makanan jika ada acara, menunya diambil dari hasil pertaniannya sendiri karena didalamnya juga ada lahan pertanian.
Pak Prabowo memberikan akses bagi warga sekitar untuk mengambil hasil bumi dari perkebunan yang ada di kompleks lahannya.
Hasil perkebunan ini juga tidak dijual tetapi dibagikan kepada warga sekitar dan para pegawai yang bekerja dirumahnya.
Pak Prabowo juga sering membuat acara-acara untuk warga, baik untuk anak yatim, janda, fakir miskin, terutama di bulan Puasa.
Di hari-hari biasa warga sering diajak makan-makan di tenda.
Dalam kesehariannya Pak Prabowo tidak segan menyapa dan kadang memberi uang kepada anak-anak kecil disekitar rumahnya di Hambalang.
Pak Prabowo juga menyiapkan bus buat anak-anak sekolah sekitar yang diantar jemput gratis. Bahkan banyak anak-anak disekitar rumahnya yang dibiayai sekolah sampai lulus. Ada juga puluhan anak yang diberikan beasiswa untuk kuliah di universitas Yordania.
Prabowo juga merupakan Bapak asuh bagi 8.000 an anak-anak Papua. Prabowo melalui partai Gerindra mengajarkan baca tulis dan kebersihan kepada anak-anak Papua agar punya bekal pendidikan yang lebih baik.
Pak Prabowo mungkin dianggap Capres yang tidak merakyat karena berasal dari keluarga tajir dan merupakan mantan menantu Presiden. Walaupun itu hanya propaganda kampanye yang dihembuskan lawan, tetapi silahkan cek sendiri dilapangan. Terutama di sekitar Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor.
Prabowo memang kaya raya dan dia orang besar akan tetapi dia tidak pernah bersikap cuek terhadap keadaan orang-orang disekitarnya. Justru dengan kelebihannya Prabowo membantu memajukan daerah sekitarnya dengan memberikan pelatihan bertani, berternak dan memberikan kredit lunak ( bantuan modal usaha ) untuk wiraswasta kepada warga yang membutuhkan. Merakyat ala Prabowo bisa diartikan bahwa Prabowo mengerti dan tahu apa yang dirasakan rakyat Indonesia kebanyakan. Hatinya peka merasakan kesusahan orang lain. Dengan begitu Prabowo bisa membantu dan memberikan solusi untuk kepentingan orang banyak. Setidaknya apa yang dilakukan Prabowo secara mikro sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitarnya.
Prabowo tidak berusaha menjadi orang tidak mampu untuk dianggap merakyat. Prabowo juga tidak pernah berpura-pura merakyat dengan berperilaku yang tidak wajar yang bukan dirinya. Orang lain beranggaan bahwa merakyat berarti seperti rakyat kebanyakan, seperti orang miskin atau berperilaku seperti buruh dan kalau perlu ikut masuk got dan gorong-gorong agar dianggap merakyat.
Merakyat bagi Prabowo adalah bersikap wajar, apa adanya, tulus, ikhlas, melakukan usaha yang bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan, tanpa perlu harus ada yang tahu apalagi membawa wartawan untuk melakukan cekrek-cekrek media.

Prabowo bersilaturahmi dengan warga Medan

Calon presiden Prabowo Subianto pada Pemilu 2019 berupaya memperkuat basis dukungan di daerah-daerah dengan menyapa tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang. Tim sukses calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menargetkan Sumatera menjadi basis perolehan suara.
Terkait hal itu, Prabowo Subianto, Sabtu (23/2/2019), bersilaturahmi dengan ribuan pendukungnya di Regale Convention, Medan, Sumatera Utara. Pada acara itu, Prabowo menerima deklarasi dukungan dari pemilih pemula. Dalam pidato politiknya, Prabowo antara lain mengangkat isu jaminan kesehatan, harga pangan yang mahal, korupsi, dan gaji aparatur negara yang rendah.
Masih dalam rangkaian kunjungannya ke Sumut, Prabowo juga bertemu dan menggalang dukungan dari pengusaha dan warga etnis Tionghoa di Kota Medan.
Pada acara silaturahmi Prabowo dengan para pengusaha di Medan, mantan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengatakan, Prabowo-Sandiaga menargetkan Pulau Sumatera menjadi basis perolehan suara. Mereka menargetkan perolehan suara minimal 70 persen di seluruh wilayah Sumatera yang terdiri atas 10 provinsi tersebut.